DISE AMALIA

DISE AMALIA namaku….

Aku selalu bangga atas nama yang telah diberikan oleh orang tuaku. Memang nama ini cukup aneh dan tidak mengandung arti, namun aku sangat senang ketika seseorang menyapaku dan memanggil namaku  “DISE”. Mungkin itu salah satu alasan mengapa aku tidak pernah suka dan tidak pernah mau dipanggil “KAMU”, untuk orang yang baru kenal dengan aku pasti merasa kaget dan heran. Kata “KAMU” terkesan sedang memanggilku dengan penuh kemarahan dan ketegangan, makanya aku lebih suka dipanggil “DISE” agar terasa lebih dekat dan santai.

Telah lahir ke dunia hari Selasa, 3 Desember 1991 pukul 04.15 pagi. Bayi mungil dengan berat 3.6 kg dan suara tangis yang sangat kencang (kata bunda). Dan diberi nama DISE AMALIA.

Sejak kecil aku selalu menjadi anak yang manja dan cengeng. Selalu menangis, tangisan adalah senjata ku untuk menarik perhatian orang. Tapi  ternyata sifat itulah yang membuat banyak orang tidak melihatku dan menganggapku tidak bisa melakukan apa2. Bahkan aku sering menjadi korban kenakalan teman2 kecilku, sampai2 aku pernah didorong ke selokan dekat rumahku sampai seluruh badanku kotor. Tapi aku hanya menangis dan tidak pernah merasa marah atw ingin balas dendam pada mereka.

Sewaktu SD kelas 1 aku selalu ingin diantarkan bunda dan bunda harus menunggu di dalam kelas dan duduk di belakangku. Suatu hari ketika aku sedang belajar dikelas, bunda mengendap2 keluar dan meningggalkan kelas. Ketika aku melihat ke kursi belakang ternyata bunda tdk ada, aku langsung menangis sekencang mungkin sampai ibu guru menyuruhku duduk di meja guru. Aku tak merasa itu sebuah hukuman, dengan santainya aku melanjutkan mengerjakan tugas sampai selesai dan hasilnya benar semua. Horeee,,, dari situ aku sadar bahwa aku bisa melakukan sesuatu tanpa bunda.

Pernah juga sewaktu aku kelas 2 SD aku dimusuhi oleh temanku, sampai bunda datang ke sekolah dan menegur temanku. Temanku langsung berlari dan bersembunyi di bwah meja. Tapi herannya aku tidak senang melihat temanku ketakutan seperti itu, dan sejak itu aku tidak pernah mengadu lagi pada bunda jika ada yang memusuhiku atw menjailiku.

Di SMP aku menjadi anak yang pendiam, mungkin karena saat itu aku merasa minder dan kurang bersyukur atas fisikku. Aku minder dengan kulitku yang gelap dan tubuhku yang berisi. Ya memang masa puber untukku kurang bagus karena aku hanya memandang sisi negatifnya. Tapi semua itu berubah seketika saat aku duduk di kelas 8 dan kenal dengan yang namanya Firman. Laki2 yang selalu menjailiku dan mengejekku, namun aku tidak pernah tersinggung dan segala ejekannya membuat aku malah ingin menunjukan diri bahwa aku sama seperti gadis lainnya yang penuh percaya diri. Aku mulai merasa bahwa ternyata aku cantik (mulai narsis).

Ketika SMA menjadi masa jaya ku… Aku menjadi gadis yang penuh percaya diri dan mulai tertarik pada pria dan membuat aku menjadi sedikit genit. hahahaha. Pacar pertamaku adalah teman SMPku yang pindah ke medan selama 8bulan, lumayan lama berpacaran hampir 2 taun tapi backstreet. hahaha. aku sadar aku masih terlalu kecil untuk berpacaran, jadi aku tdk berani bilang dan mengenalkannya pada orang tuaku .Setelah putus darinya kemudian aku menemukan seseorang yang kurasa cocok denganku, teman ceritaku, teman belajarku, teman bermainku : omren, sering kusebut dirinya. Hubungan kami baik, bahkan sudah mengenal masing2 orang tua, namun ternyata harus berakhir setelah 1 taun lbh. Tapi tak pernah ku sesali karena sampai sekarang kami masih berhubungan baik menjalin silaturahmi.

Masa SMA masa paling indah untukku, pertama kalinya aku temukan teman2 yang dekat denganku, pertama kalinya kurasakan teman yang dapat menjadi keluarga, pertama kalinya aku sering bermain dengan teman2. Daaannnn, pertama kalinya aku nakal dengan tidak pernah masuk pelajaran agama selama 1 semester. “Maafin aku ya bunda, tapi nilainya bagus ko”.

Memasuki masa kuliah,,, masa transisi terbesar dalam hidupku. Ya, DISE AMALIA lulus sebagai mahasiswi TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN di universitas negri di Bandung. Inilah awal hidup baruku yang membuat aku tidak tau lagi cara tersenyum dengan arti senyuman sesungguhnya. Masalah utamanya adalah lingkungan kampus yang sangat berbeda dengan sekolah, teman2 yang sangat berbeda, sistem kuliah yang sering membuatku merasa berat. Tapi semuanya aku jalani dengan baik dengan nilai yang lumayan bagus, semoga bisa aku pertahankan dan aku tingkatkan sampai aku lulus nanti, sampai aku menambahkan namaku menjadi DISE AMALIA, STP.

Masalah yang menggangguku saat kuliah adalah masalah percintaan. Hahaha. Yang membuat aku kehilangan kendali. AKu pikir orang dewasa dapat bisa membimbingku lebih baik, tapi ternyata pola pikir kami memang sangat berbeda sehingga hubungan yang selalu kujalin dg serius mereka tinggalkan begitu saja. Mantan ptama perhatian banget twnya maen hati di belakang. Mantan kedua super cuek twnya hilang hati ke dise. Hahaha. Hal ini yang memberikan banyak pelajaran pendewasaan bagiku, tapi mungkin klo gada hal ini aku hanya bs melihat dunia dg penuh keindahan mimpi. Sekarang aku sudah merasakan belajar sedikit garam kehidupan dimana aku membuat masalah dan menyelesaikan masalah sendirian.

“No one is in control of your happiness but you. You have the power to change anything about yourself or your life that you want to change”

Kalimat itu yang membangkitkanku…. Aku akan menjadi seorang DISE AMALIA kembali, yang dapat tersenyum dan merasakan arti sesungguhnya dari senyuman itu.

“Ayo DISE AMALIA semangatlah dan lakukan yang terbaik untuk orang tuamu, semester 5 6 7 dan 8 telah menanti langkahmu untuk berjalan menjadi DISE AMALIA, STP”

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment